SUJUD SYUKUR DI NEGERI JIRAN

 

SUJUD SYUKUR DI NEGERI JIRAN

Keberangkatan ke negeri Jiran bukanlah sekedar jalan-jalan, senang-senang., tapi berangkat dengan sebuah misi mengibarkan merah putih di negara kualalumpur. Dalam rangka Silent Knight Karate Open Tournamen KL Malasyia, 12 personel dari indonesia lengkap dari berbagai kategori kelas  kadet, junior dan senior. Bersama pula sinse, coach, fotografer, dan sebagian orang tua atlit. Rombongan berangkat hari kamis siang, sore tiba di negeri jiran dan langsung menuju hotel untuk beristirahat

Pertandingan dibuka hari jumat. Jadwal tanding gadisku hari minggu, bersyukur jadwal tandingnya hari minggu, karena dengan begitu saya juga fokus berdoa tanpa terbebani dengan tugas sekolah. Sejak subuh saya mempersiapkan berdiam diri di rumah. Menunggu dengan hati tak menentu semakin membuatku gelisah. Laporan dari malsyia bahwa shofi main di kelas 2 tingkat dari biasanya semakin membuatku khawatir. Biasanya main di kelas yunior tiba-tiba main di kelas senior. Bagaimana tidak, di pertandingan internasional di Jakarta bulan desember 2022 hidungnya cidera sehingga harus dilakukan operasi di Rumah Sakit Polri Jakarta. Sebulan setelah operasi pada bulan Februari kembali bertanding di Bogor dan masih mampu memperoleh Medali Emas. Dalam bulan Maret ini ada 3 pertandingan yang harus dijalani. Kejuaran internasional, Kejurprop dan Kejuaraan terbuka., semuanya pertandingan yang sangat bergengsi.

Sore hari masih ada WA sempat ada kekhawatiran kalau lawan tandingnya banyak dari angkatan militer. Pastinya rata-rata umur jauh 6 tahun di atas shofi. Dengan memberikan kepercayaan penuh selalu saya sampaikan, jangan melihat umur, status atau jabatan, tapi bagaiman mengatur siasat yang cerdik untuk mematahkan kekuatan lawan, keyakinan yang penuh akan kekuatan diri sendiri akan menjadikan pukulan yang tak tertandingi. Begitulah selalu caraku memberi semangat di saat gadisku lagi cemas dan gelisah.

Berkibar Merah Putih
Kita bisa...


Tepat jam 19.30 ada kabar bahwa shofi masuk arena. Doaku semakin khusu’ untuk keselamatannya. Dengan segala upaya yang bisa dilakukan dari jauh hanyalah sebuah doa dan keyakinan akan pertolongan Allah. Keyakinan itu akan semakin tajam saat diri terasa lemah dan tak ada pertolongan lain kecuali Allah. Hanya itu yang bisa dilakukan. 2 jam kemudiam ada WA bertuliskan “Ummi…Shofi juara”. Singkat dan jelas, namun setelah itu tak ada lagi kabar. Satu kalimat dari mulutku Alhamdulillah…Allah Maha Pengasih, ternyata perjuangannya tak sia-sia, masih bisa mempersembahkan yang terbaik untuk merah putih walau harus berjuang di kelas senior.

Pertandingan berakhir jam 23.00 waktu indonesia. Shofi kembali menuju hotel. Tapi naluri ibu tak bisa tenang sebelum anak sampai di tempat dengan aman.Jam 1 dini hari bisa lelap bersama mimpi indah. Esoknya ada bonus jalan-jalan jelajah malasyia hingga akhirnya kembali ke tanah air. Kembali bukan istirahat bukan bersenang-senang, tapi masih banyak tugas menunggu di sekolah dan banyak latihan untuk persiapan kejuaran seminggu ke depan, karena masih ada 2 kejuaraan lagi yang harus dijalani dalam bulan maret, yaitu pertandingan terbuka dan Porprof. Semoga selalu bisa memberikan yang terbaik.

Bangga dengan Merah Putih



Rombongan atlit indonesia
Malam di negeri jiran





Komentar

Posting Komentar